Rabu, 16 Mei 2012

Kisah Teladan Zaid Bin Tsabit

Kecerdasan Zaid Bin Tsabits Zaid bin Tsabit r.a. adalah sahabat Rasulullah saw. yang paling menguasai ilmu faraidh, yaitu ilmu perhitungan, terutama dalam hal pembagian harta waris. la juga ahli dalam bidang fatwa, qadhi, dan qira'at di Medinah Al-Munawwarah. Dulu ketika masih di Mekah, ia telah menjadi yatim saat berumur 6 tahun. Selama di Mekah ia telah menghafal 17 surat dalam Al-Qur'an. Lima tahun sejak itu, ia ikut hijrah ke Medinah. Rasulullah saw memperkenalkan Zaid r.a yang masih kecil sebagai anak dari kabilah Najjar kepada orang-orang di dalam majelis beliau. Kemudian Zaid r.a. disuruh membacakan surat-surat yang telah dihafalnya. Kemudian ia pun memperdengarkan Surat Qaf di hadapan Rasulullah saw. dan beliau sangat menyukai bacaannya. Dalam perjalanan dakwah Islam jika Rasulullah saw hendak mengirim surat kepada kaum Yahudi, beliau selalu meminta tolong kepada orang Yahudi untuk menulis surat tersebut. Rasulullah saw khawatir penulis Yahudi itu menulis yang tidak-tidak sehingga membuat beliau tidak tenang. Kemudian beliau menyuruh Zaid r.a untuk mempelajari bahasa Yahudi. Ternyata Zaid r.a bisa menguasai bahasa Ibrani tersebut dalam waktu 15 hari saja. Setelah itu, Zaid r.a selalu menuliskan surat dakwah untuk kaum Yahudi sekaligus menerjemahkan balasan surat dari kaum Yahudi tersebut untuk Rasulullah saw. Pernah Rasulullah saw. menyuruh orang lain menulis surat dalam bahasa Suryani. Kemudian Zaid r.a. disuruh untuk mempelajari bahasa Suryani dan dia dapat menguasainya dalam waktu 17 hari. Kepiawaian Zaid r.a. dalam bahasa memberikan kontribusi yang sangat besar dalam syiar Islam. Allah SWT menyiratkan pentingnya pengetahuan bahasa dalam firman-Nya, "Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah penciptaan langit dan bumi, perbedaan bahasamu dan warna kulitmu. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui." (QS Ar-Rum [30]: 22)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar